Aksara Legena
Aksara Legena
Aksara Jawa juga dikenal sebagai Hanacaraka, Carakan, atau Dentawyanjana. Berjumlah 20 Aksara pokok dan bersifat kesukukataan. Masing masing aksara mempunyai “pasangan” yang digunakan apabila terdapat huruf mati di tengah kata.
Aturan penulisan aksara pasangan, antara lain:
Pasangan aksara hanya boleh ditulis di tengah kata atau kalimat.
Pasangan aksara digunakan untuk menghubungkan dua konsonan dalam satu kata, kecuali pada suku kata yang diakhiri dengan panyigeg seperti layar, wignyan, dan cecak.
Penempatan pasangan aksara harus tepat dari segi letak (bawah, samping, dan menggantung) agar tidak terjadi kesalahan baca atau arti.
Gambar diambil dari xerpihan.id
Sandangan
Merupakan tanda yang dipakai untuk mengubah bunyi aksara dan pasangan. sandangan terbagi menjadi dua, yaitu sandangan vokal dan sandangan konsonan penutup suku kata. Aksara yang tidak mempunyai sandangan vokal dilafalkan dengan vokal /a/ atau /c/seperti pada kata pokok.
CNN Co. Ltd. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Aksara Khusus
Aksara khusus dalam aksara Jawa ini digunakan untuk mengganti bunyi re dan le yang diikuti oleh vokal e pepet /ə/. Terdapat 2 aksara khusus yaitu Pa cerek dan nga lelet. Pa Cerek digunakan untuk menulis suku kata dengan huruf Ra ditambah pepet, sementara Nga Lelet untuk La ditambah pepet.
Nga Lelet
Foto oleh Kidemang, https://commons.wikimedia.org/wiki/File:A98A-AKSARA-NGA-LELET.png
Pa Cerek
Foto oleh Kidemang, https://commons.wikimedia.org/wiki/File:A989-AKSARA-PA-CEREK.png,